作者: Muhammad Sasmito Djati
DOI:
关键词:
摘要: Abstrak Teknologi yang paling sukses berkembang dengan cepat pada awal tahun 2000 adalah teknologi kloning terapi dan reproduksi, ini sudah dapat dimanfaatkan manusia, harapan akan mensejahterakan kehidupan tetapi disisi lain memberikan dampak nilai-nilai kemanusiaan. Dampak positif negatif tersebut menyebabkan banyak ilmuwan untuk mengaktualisasikan kembali keberadaan Tuhan sebagai Sang pencipta konsep etika tataran aplikasinya. Perkembangan bioteknologi terutama human enhancement yaitu memanfaatkan bagian tubuh berupa saja, sel-sel dibiakkan dalam tabung atau membuat klon kembaran manusia utuh merupakan sangat aplikatif diterapkan manusia. bermanfaat juga mengancam eksistensi Islam ajaran diyakini punya makna universal, ternyata tidak inspirasi para muslim ataupun ulama secara bersama-sama membahas masalah ini. Ilmuwan berjalan sendiri-sendiri menikmati status masing-masing tanpa memperhatikan perkembangan dunia lain, menghadapi diskursus pemahaman di era biologi seperti sekarang ini, kita tetap tertinggal peran perkembangannya. Sehingga terkesan bukanlah alternatif menjawab tantangan teknologi. Bioetika akhir-akhir sedang mengalami cukup pesat batasan domain keilmuannya semakin luas. Apakah hanya mengevaluasi percobaan-percobaan bidang kedokteran meluas menyangkut semua percobaan riset membahayakan kehidupan? Moralitas termasuk mengurangi rasa sakit, takut, baik binatang biohazard , pengakuan adanya sang ciptaannya. agama mengajarkan tentang universalitas sebenarnya mempunyai pandangan sempurna digunakan dasar mengembangkan bioetika, ada 4 dikembangkan menjadi landasan bioetika tauhid acuan kebebasan berfikir bersifat sunatullah, hakekatnya selalu beribadah Allah S.W.T., hakekat setiap hak hidup dihargai, sekecil apapun itu, oleh harus orientasi jangka panjang (dunia akherat). Kata kunci: bioteknologi, technology Abstract The most successful in early of 2000’s were reproductive and therapeutic cloning, this already implemented human, it was giving prospective impact for happiness prosperities on one sides, but the other side fundamental question dignity. It positive negative impact; rooted either theological or ethical consideration. Ironically, almost all Muslim aware that is teaching universalities, not so many Islamic scholar both scientist clerics gathering to solving such problem. Scientists doing by their selves enjoying social without anything, if condition still working countries any conclusion, science will be left behind age biology. Today, field bioethics struggles with its proper scope. Should concern itself evaluation questions involving biology medicine? Some bioethicists would narrow only morality medical treatments technological innovations, timing treatment humans. Others broaden scope include actions might help harm organisms capable feeling fear pain, biohazard, within they bear a relation medicine biology, existence creator as well. In universal religion, concluded solve problem, base principal arrange follow first Ta u hid spiritual freedom, Every living things have duty worship Allah, every right exists, Utilizing should used utilitarian approach. From case construction arranged ontological judgment, First step analysis philosophies issues assuming framing logically approach means tawhid starting point knowledge, knowledge come reality, essence life, Al Qur’an sunnah supreme religious law, very nature beyond existence source existence. Key word: bioethics,